Pendakian Burangrang, Cimahi, Bandung








Singkat saja..

Dimulai dari berbagai persiapan yang kami lakukan sebagai pecinta alam seminari mengah wacana bhakti. Seperti survey, mengganggarkan proposal, melakukan latihan pagi bersama komunitas SWB.. menarik dan mengesankan.Kali ini saya tidak akan bercerita banyak tentang apa yang saya lakukan dengan cama.

Perjuangan persiapan sebelum pendakian ternyata saya merasa terbayar akan antusias dari teman teman komunitas. Kami sebagai AMASON membawa lebih dari 40 seminaris,2 frater dan seorang suster. Hari pertama tanggal 22 maret 2010, kami berangkat menuju pos angin, lalu AMASON dan cama langsung membuat tenda logistik,dll. Bolak-balik tempat camp memang melelahkan, tapi disini saya belajar penuh akan pelayanan terhadap sesama. Ternyata keadaan kami yang jumlahnya jauh lebih sedikit darpada komunitas yang ikut menjadi salah satu kendala dalam mengatur segala aktivitas, dari makanan dan pedakian, tapi saya sadar ini bukannlah alasan untuk tidak dapat mengatur komunitas yang ikut, maka dari itu kami sebagai AMASON lebih belajar bagaimana dapat lebih mengajak komunitas untuk bersatu menjadi yang AMASON inginkan.. dan akhirnya kami semua setelah berevaluasi singkat mendapatkan hasil yang sangat memuaskan,, keadaan komunitas menjadi lebih baik..

Selasa, 23 maret 2010. Pendakian dimulai dari pukul 02.00 pagi hari. Track malam yang sungguh menantang, karena seluruh komunitas ternyata naik ke pouncak burangrang, sayapun sekitar setengah jam membereskan tenda yang masih berantakan yang ditinggal komnitas, ada 8 tenda kecil dan 2 tenda besar. Saya membereskan tenda ini agar anjing hutan dan setigala tidak dapat menggangu tenda kami terutama tenda logistik. Setelah sekitar setengah jam saya ditinggal komunitas yang sudah menyusuri hutan menuju puncak, sayapun berlari menemui teman-teman komunitas yang sudah jauh meninggalkan saya. Perjalanan gelap dan saya sadar bahwa diri saya ini tidak dapat melihat keadaan gelap dengan baik, maka beberapa kali saya hampir terpeleset kedalam jurang...



akhirnya saya dapat juga menemui barisan seminaris lainnya yang telah berangkat terlebih dahulu. Perjalanan ini lebih menantang ketimbang gunung-gunung yang pernah saya daki.. ditiap perjalanan hampir mirip dengan "tanjakan setan"nya gn. Gede..
Setelah menenpuh 4 jam lebih perjalanan akhirnya kami sampai dipuncak ke 3.. untungnya cuaca hari ini sangat mendukung. Saya yang lebih menyukai lautan awan daripada sunrise akhirnya dapat menemukan kembali lautan awan setelah pendakian gn Cikuray tak lain karena cuaca kali ini sanngat mendukung.
Hari ini cuaca sangat mendung setelah sampai kembali di tempat camp..Setelah jam 5 sore, keadaan berubah terbalik, yang tadinya cerah kini menjadi hujan yangn lebat disertai petir, saya sangat takut sekali bila ada teman" seminari yang tersambar petir, karena tidak lama sebelumnya telah ada kejadian orang yang meninggal karena tersambar petir disini. Dengan keadaan hujan, saya mengantarkan bahan"logisik ke tenda-tenda komunitas, suasana dinginpun tak terelakan. Saya adalah orang yang sebenarnya tidak tahan terhadap cuaca yang dingin. Akhirnya acara api unggun dan malam keakraban yang ingin kami laksanakanpun gagal, dan rencananya kami akan menggantinya menjadi besok pagi.

Rabu, 24 maret 2010. Pagi hari ini sebenarnya saya ingin bangun siang hari, tetapi kondisi sangat tidak memungkinkan, karena ada beberapa komunitas yang memaksa kami keluar dari tenda AMASON untuk mengurus konsumsi komunitas. Setelah selesai memasak nasi, saya dan beberapa teman lain berjalan"untuk melihat dan menikmati keadaan alam sekitar yang sungguh eksotiss..^^setelah acara keakraban, kami makan siang dan pulang ke seminari, tapi sebelumnya kami mampir dahulu ke Curug(Air terjun kecil) di sana...

Perjalanan yang menarik..