Peziarahan setelah Live-in

Kamis, 11 Februari 2010 (Hari terakhir Live-in Seminari Tinggi)


Saya memulai hari ini dengan misa pagi terlebih dahulu. Hari ini saya bangun dengan sangat tepat waktu, jam 05.00 tepat. Lalu saat perayaan ekaristi, terutama saat kami saling membagi-bagikan tubuh dan darah kristus, saya merasakan hal ini seperti benar-benar mengikuti perjamuan kudus yang nyata, seperti masa Yesus. Dan hari ini saya baru benar-benar menyadari bahwa saya sangat terpesona melihat lambang CICM yang sangat besar dibelakang altar dengan kaca patri yang menyala karena kilatan lampu. Saya merasakan benar-benar seperti ada kekuatan tersendiri dari lambang itu. Setelah misa sayapun langsung makan pagi. Setelah makan pagi, Saya sempat tertidur sebentar hingga dibangunkan oleh Fr.Yadi,CICM untuk diajak kekamarnya. Disana saya diberikan kebebasan untuk memakai segala peralatan yang ada dalam kamarnya, termasuk laptop. Disini saya melihat bahwa mereka ini sangatlah loyal. Lalu setelah saya mulai bosan, Saya memutuskan untuk pergi ke warnet pada jam 10.00. Setelah dari warnet untuk mengecek teman-teman yang lain pulang hari apa dan ternyata mereka pulang pada tanggal 12 Februari, jadi saya salah informasi yang tadinya saya mengira bahwa Saya pulang hari ini.
Sepulang dari warnet, Saya langsung kembali ke SST dan bertemu serta bercengkrama dengan tukang kebun yang telah bekerja untuk SST selama 12 tahun. Tukang kebun yang terlihat lemas karena bekerja dalam kondisi matahari yang terik itupun bertanya banyak hal kepada saya, bagaimana cara untuk masuk ke seminari, karena ia ingin memasukan anaknya ke Seminari, tepatnya seminari menegah. Alasan ia ingin memaskan anaknya ke seminari antara lain karena ia sudah tidak sanggup lagi ditekan oleh pihak sekolah Strada yang seringkali menghina keluarganya karena kerapkali tidak membayar uang sekolah tepat pada waktunya. Setelah kami berbicara panjang lebar, ia menceritakan keluh kesah semasa hidupnya.
Saya disini selalu mencoba untuk terus dapat berkomunikasi dengan siapapun di SST ini. Saat makan siang hari ini, saya bertemu dengan Rm.Herwine,CICM, ia adalah rektor SST ini, dan sebelumnya saya sempat berbincang-bincang beberapa kali dengannya di Seminari Menengah Wacana Bhakti. Setelah makan siang, saya langsung saja menyiapkan barang-barang saya untuk dibawa kembali ke Seminari Menengah. Tetapi sebenarnya saya masih bingung untuk masalah pulang ke seminari karena salah informasi, sayapun sejenak berpikir untuk mencari jalan lain untuk dapat lebih memaknai perjanan live-in ini.
Setelah para Frater telah kembali dari STF Driyarkara, kami komunitas pergi menuju Kp. Ambon untuk menonton pertandingan antara Frater CICM yang di Rawa Domba dan Frater CICM di SST ini. Pertandingan antar ordo atau tarekat di seluruh STF hari ini sungguh menarik, terutama saat derbi CICM, karena dari keduanya adalah sama-sama tarekat yang sangat gemar bermain sepak bola, apalagi mereka kebanyakan adalah orang-orang dari Indonesia Timur. Akhirnya pertandingan inipun dimenangkan oleh CICM yang berada di Rawa domba dengan skor 3-2. Suasana yang panas menjadi lebih dingin ketika pertandingan telah berakhir.
Sayapun pulang dari Kp. ambon sekitar jam 6.20 dan sampai di daerah sunan giri jam 19.00. Saya saat di sunan giri sangat bimbang, apakah saya harus langsung kembali ke Seminari Menengah Wacana Bhakti dan pulang lebih cepat daripada yang lain tau saya mencari tempat tinggal untuk menetap sementara. Setelah beberapa saat Saya berpikir di sebuah warung, akhirnya saya memiliki ide untuk menetap di warung pinggir jalan yang tak lain adalah warung milik para pemulung. Awalnya saya merasa malu untuk meminta-minta, apalagi untuk meminta menetap beberapa hari. Sayapun memulai pertanyaan saya di sebuah warung tersebut, ”apakah Saya boleh menginap semalam Bu?, Saya ingin bermalam disini karena saya sudah sangat lelah.”, pernyataan saya inipun langsung ditolak secara halus oleh seorang ibu yang berumur sekitar 60 an dan masih memiliki badan yang gemuk. ”Disini sudah tidak ada tempat dek, kami saja tidur sudah empet-empetan”. Baiklah, saya mencari tempat lain yang sekiranya mau menerima saya.
Setelah ”ditolak” secara halus, saya bergegas mencari tempat lain. Target saya adalah sebuah warung tegal, karena saya takut untuk ditolak lagi, sayapun melakukan pendekatan dengan cara membeli makanan di warung tegal tersebut sekaligus mengisi perut saya yang mulai lapar. Jam menunjukan pukul 20.00. Setelah makan, saya mencoba kembali bertanya untuk menetap di warung tegal tersebut. Alhasil, saya ditolak kembali. Dari kejadian ini saya melihat bahwa sangat sedih apabila ditolak oleh sesama, lebih sakit daripada ditampar berkali-kali, karena sangat malu.
Maka saya putuskan beristirahat sejenak di Halte Bus, setelah sekitar 5 menit di halte bus, tiba-tiba ada seorang banci yang berjalan kearah saya, sayapun secara refleks langsung kaget dan kabur seketika, karena ia mau menghampiri saya yang sedang merebahkan diri di bangku halte bus itu. Sayapun terus berlari menyusuri jalan bus transjakarta untuk dapat kembali ke Seminari. Pengalaman ini mengajak saya untuk mencoba belajar memahami sesama saya, perasaan yang dominan dari dalam diri saya ini dalam mencari rumah sebenarnya malu karena seringkali ditolak, tetapi saya semakin merasa semakin ditolak, semakin juga saya berusaha atau bersemangat mencari rumah karena saya sadar, Maria seringkali ditolak saat ingin melahirkan Yesus, dan akhirnya ia mendapatkan hal yang luar biasa, saya juga berharap atas kejadian ini, semoga ada maksud tersendiri adri Tuhan saat saya ditolak di rumah-rumah.Kekerasa maalam antar anak jalanan sayapun melihatnya secara langsung, saya merasa semakion tertarik menjadi misionaris dan membagikan kasih diantara kaum yang terpinggirkan tersebut. Selama di perjalanan saya merasa ada malaikat pelindung yang selalu menjagaku, sehingga sampai saat di Seminari dengan selamat. Ini adalah pengalaman berharga saya.

Antara Rumah dan Seminari

Kejadian yang menurut saya lucu dihari ini...
Setelah Saya menonton acara Indosiar yang menampilkan profil SWB, saya langsung mengikuti misa pagi dan langsung saja opera . Setelah opera selesaipun saya langsung melenggangkan kaki saya dengan cepat untuk pulang ke rumah saya di Pd. Maharta. Setelah bergegas pergi kerumah, saya mendapati rumah saya yang kosong. Hanya tinggal Ibu Ti i (pembantu saya). Saya awalnya biasa saja mereka tidak ada dirumah, jelas saya pulang tanpa memberitahukan dulu sebelumnya kepada keluarga saya karena saya mau menjenguk ayah saya yang sakit dan sekaligus menaruh pakaian saya yang tidak saya pakai lagi di Seminari. Sekitar 5 menit saya membuka komputer, tiba-tiba HP Ibu Ti i berdering, dan ternyata yang menelfon adalah Mama Saya yang memberi kabar bahwa Ayah dan Ibu saya berada di Seminari Menengah Wacana Bhakti.. Saya langsung lemes sambil nahan ketawa juga, aneh juga nih kejadian.. Yasudahlah saya menunggu mereka pulang dari Seminari, padahal jam sudah menunjukan jam 2, dan saya harus sampai di Seminari jam 4 sore. Setelah mereka sampai di rumah, kami menyempatkan diri untuk makan dan bercengkrama bersama sebentar dan juga membantu ayah saya dalam pengerjaan presentasinya..
Yasudahlah waktu ternyata sudah menunjukan pukul 4 sore dan saya baru saja bergegas dari rumah untuk pulang ke Seminari dengan pasrah karena pastinya akan telat... Tidak masalahlah^^

Bahagia Bersama Kelas 3

Farewell Party, perpisahan antara kami para seminaris dengan seminaris kelas 3 dan KPA. Dimulai dengan Misa yang ternyata kali ini cukup sepi.. Walupun sepi dengan umat tapi keseluruhannya dapat berjalan dengan baik. Misa yang dipimpin 3 imam ini sering kali mengundang gelak tawa umat, memang ketiga romo ini dipercaya dapat menarik perhatian umat. Koor dari kelas 1 juga oke.. Misdinar kelas 2..
Setelah Misa ini, kami semua melepas seminaris kelas 3 lewat acara ramah tamah yang diadakan di aula rekreasi Seminari. Di acara ini saya yang seksi acara malahan tidak dapat berkonsentrasi mengurus acara dengan baik di acara farewell party ini, karena saya sendiri mengisi 3 acara yang berurutan. Saya mengisi acara dari kelas 2, dance WB (V-nice dance), dan mengisi band kelas 2… Saat yang tidak terlupakan adalah pada saat saya didandani untuk dance WB (Ohya, dance kami ini pernah manggung di acara penutupan GONZ FEST dan berhasil menarik perhatian penonton) karena tidak seperti biasanya kami didandani tidak lebih dari 15 menit, jadi ya apa adanya aja muka saya dialasi dengan segala pernak-pernik dandan(apalah tuh namanya, gatau)… Dalam dance ini, kami hanya tampil selama 5 menit karena untuk mempersingkat waktu, sebenarnya kami ingin lebih berlama-lama mengisi acara…Haha
Pokoknya kami semua mengikuti acara farewell party ini untuk melepas kelas 3 dengan perasaan bahagia karena banyak dari kelas 3 dan KPA yang melanjutkan ke seminari tinggi..
Semoga yang melanjutkan ke seminari tinggi dapat terus menekuni jalan panggilannya selalu..
Non multa sed multum,
Deo gratias,^^

Seminari Kecilku, Keluarga

Aku membutuhkan sesamaku. Liburan ini banyak memberikan input ataupun masukan kepada diri saya. Awal liburan Natal 2009 dan Tahun Baru 2010 ini saya sempat merasa kecewa dimana saya melihat singkatnya liburan yang selalu saya anggap proses untuk mensharingkan keadaan saya di Seminari di keluarga saya, yang saya anggap seminari kecil. Berkumpul dengan keluarga merupakan ritual yang sungguh saya nanti-nantikan saat menjelang liburan. Memang, dalam menjalani proses panggilan ini saya juga harus belajar untuk dapat jauh dari lingkungan terdekat, yaitu keluarga, karena perlu disadari saat nantinya menjadi Imam pasti secara tidak langsung akan jauh dari keluarga.
Menjalankan pangilan bukan paksaan melainkan panggilan adalah memerlukan proses. Disini saya tersadar bahwa saya awalnya memang menjalankan panggilan dengan banyak tuntutan yang dengan cara dukungan besar dari keluarga besar saya, maka mulai saat ini saya sadar bahwa panggilan saya harus berjalan dengan personal walaupun memang dalam perjalanannya terkadang pasti ada karena sebab dukungan orang lain. Dalam liburan ini saya dan keluarga saya mencoba atau bahkan sudah melakukan untuk berdoa bersama. Disini keluarga saya saling memberika ujud doa dan saya dapat menyimpulkan bahwa dalam doa ini kami barterima kasih, berharap dan memohon. Saya merasa semakin hari keluarga saya semakin hidup dalam keluarga katolik yang kuat. Saya setiap harinya mencoba untuk sebisa mungkin berada ditengah-tengah keluarga karena menurut saya liburan adalah cara terbaik untuk kembali meningkatkan rasa kebersamaan di tengah keluarga. Dalam liburan ini, setiap pagi saya dan adik saya pergi ke pasar untuk membeli nasi uduk, ya menurut saya kapan lagi saya dapat membantu orang tua saya. Menyapu dan mencuci piring juga saya lakukan dirumah karena saya tetap mengingat pesan dari romo Andi Gunardi dimana jangan meninggalkan jabatan sebagai seminaris.
Suatu saat saat ibu saya sakit, saya sebisa munkin dapat membantu pekerjaan yang biasa dilakukan ibu saya. Disini sangat terlihat dimana anggota keluarga yang lain dapat mengambil andil dalam peran dari pekerjaan yang biasa dilakukan oleh ibu saya, sebagai contoh ayah saya mencuci pakaian, saya dan kedua saudara saya yang lain membereskan rumah, menyapu dan mengepel dan lainnya. Pergi ke toko swalayanpun untuk membeli perlengkapan rumah saya lakukan bersama ayah saya. Saat tahun baru saya bersama ayah saya belum tidur untuk melihat kembang api yang sebenarnya baru kali ini ramai sekali di daerah komplek tempat tinggal saya. Hari terkhir saya di rumah entah kenapa sulit sekali untuk tidur. Liburan kali ini saya merasa jauh lebih nyaman daripada liburan saya sebelum-sebelumnya. Natalan bersama keluarga besar saya kali ini juga saya merasa semakin hangat, kami kali ini seluruh keluarga besar kumpul bersama dan tertawa satu sama lain.
Keluarga adalah seminari kecil menurut saya. Di keluarga saya diajarkan banyak hal untuk berkembang. Liburan ini memberikan banyak makna bagi pengembangan diri saya. Di keluarga saya juga harus tetap mencoba berbagi bersama anggota keluarga dalam hal makanan ataupun lainnya. Dari keluarga saya juga merasa dapat dikuatkan untuk terus maju sebagai calon Imam. Maka, salaa di tengah-tengah keluarga saya merasa dikuatka bukan malah merasa dilehmahkan, karena tidak sedikit seminaris yang kembali ke rumah dan terlalu dimanjakan di tengah keluarga malah sangat nyaman di tengah keluarga dan memutuskan untuk keluar seminari. Keluarga dalam natal sungguh Indah.

Ziarek di Goa Maria Sawer Rahmat, Kuningan dan Waterboom kuningan


Kami melakukan ziarek dari tanggal12-13 mei 2010... Asik juga ke Kuningan (lagi)^^

Asyiknya Jadi Seminaris



Bukannya gak mau ngepost lagi.. ckck.. tapi ulangan lagi bertubi-tubi nih dua bulan ini.. sebenernya masih banyak yang pengen saya post.. seperti expo di grogol....(nanti deh post tentang expo grogol yang kurang menariknya)..


Minggu, 2 mei ini, sebenarnya adalah waktu dimana seminaris dapat kunjungan dengan orang tuanya, tetapi hari ini orang tua saya tidak bisa datang ke Seminari untuk mengunjungi saya, karena mereka pargi ke Anyer untuk arisan keluarga... hahaa.. awalnya sih kecewa, lalu saya mencari cara untuk dapat melakukan hal yang tidak membosankan, maka saya ikut teman-teman saya ke paroki pascalis di Cempaka Putih untuk melakukan aksi panggilan, dengan mengisi koor gabungan dengan anak-anak paroki sana dan drama singkat. Dalam drama singkat ini saya berperan menjadi frater, maka sayapun menggunakan baju frater sepanjang misa. Dan saat sebelum dan sesudah misa, saya disalami oleh banyak umat di paroki sana. Banyak anak kecil yang datang kepada saya, mereka mengambil tangan saya dan langsung mencium tangan saya. Hal ini saya rasa lucu juga, karena saya dianggap frater karena menggunakan jubah... Saya jadi sok-sok sudah frater disana. Akhirnya setelah misa, saya didekati beberapa anak kecil yang ikut koor.. anak-anaknya lucu-lucu. Saya senang melakukan hal ini...^^

Sepulangnya dari paroki paskalis, saya langsung langsung latihan bermain flute, karena pacool(band saya) akan diambil gambarnya untuk ditampilkan diindosiar,, hahaa seperti mau dibuat video klip gitu....(sebenarnya seluruh kegiatan di seminari ini akan di ambil gambarnya untuk ditampilkan, tetapi mengapa malah band juga di tampilkan ya..??)ckck..
Hari ini saya sudah memotongi rambut teman saya yang ke 5..profesi baru...sebagai pemotong rambut seminaris..^^