Karikatur Eureka































































Oleh: Kartunis Eureka

Peziarahan setelah Live-in

Kamis, 11 Februari 2010 (Hari terakhir Live-in Seminari Tinggi)


Saya memulai hari ini dengan misa pagi terlebih dahulu. Hari ini saya bangun dengan sangat tepat waktu, jam 05.00 tepat. Lalu saat perayaan ekaristi, terutama saat kami saling membagi-bagikan tubuh dan darah kristus, saya merasakan hal ini seperti benar-benar mengikuti perjamuan kudus yang nyata, seperti masa Yesus. Dan hari ini saya baru benar-benar menyadari bahwa saya sangat terpesona melihat lambang CICM yang sangat besar dibelakang altar dengan kaca patri yang menyala karena kilatan lampu. Saya merasakan benar-benar seperti ada kekuatan tersendiri dari lambang itu. Setelah misa sayapun langsung makan pagi. Setelah makan pagi, Saya sempat tertidur sebentar hingga dibangunkan oleh Fr.Yadi,CICM untuk diajak kekamarnya. Disana saya diberikan kebebasan untuk memakai segala peralatan yang ada dalam kamarnya, termasuk laptop. Disini saya melihat bahwa mereka ini sangatlah loyal. Lalu setelah saya mulai bosan, Saya memutuskan untuk pergi ke warnet pada jam 10.00. Setelah dari warnet untuk mengecek teman-teman yang lain pulang hari apa dan ternyata mereka pulang pada tanggal 12 Februari, jadi saya salah informasi yang tadinya saya mengira bahwa Saya pulang hari ini.
Sepulang dari warnet, Saya langsung kembali ke SST dan bertemu serta bercengkrama dengan tukang kebun yang telah bekerja untuk SST selama 12 tahun. Tukang kebun yang terlihat lemas karena bekerja dalam kondisi matahari yang terik itupun bertanya banyak hal kepada saya, bagaimana cara untuk masuk ke seminari, karena ia ingin memasukan anaknya ke Seminari, tepatnya seminari menegah. Alasan ia ingin memaskan anaknya ke seminari antara lain karena ia sudah tidak sanggup lagi ditekan oleh pihak sekolah Strada yang seringkali menghina keluarganya karena kerapkali tidak membayar uang sekolah tepat pada waktunya. Setelah kami berbicara panjang lebar, ia menceritakan keluh kesah semasa hidupnya.
Saya disini selalu mencoba untuk terus dapat berkomunikasi dengan siapapun di SST ini. Saat makan siang hari ini, saya bertemu dengan Rm.Herwine,CICM, ia adalah rektor SST ini, dan sebelumnya saya sempat berbincang-bincang beberapa kali dengannya di Seminari Menengah Wacana Bhakti. Setelah makan siang, saya langsung saja menyiapkan barang-barang saya untuk dibawa kembali ke Seminari Menengah. Tetapi sebenarnya saya masih bingung untuk masalah pulang ke seminari karena salah informasi, sayapun sejenak berpikir untuk mencari jalan lain untuk dapat lebih memaknai perjanan live-in ini.
Setelah para Frater telah kembali dari STF Driyarkara, kami komunitas pergi menuju Kp. Ambon untuk menonton pertandingan antara Frater CICM yang di Rawa Domba dan Frater CICM di SST ini. Pertandingan antar ordo atau tarekat di seluruh STF hari ini sungguh menarik, terutama saat derbi CICM, karena dari keduanya adalah sama-sama tarekat yang sangat gemar bermain sepak bola, apalagi mereka kebanyakan adalah orang-orang dari Indonesia Timur. Akhirnya pertandingan inipun dimenangkan oleh CICM yang berada di Rawa domba dengan skor 3-2. Suasana yang panas menjadi lebih dingin ketika pertandingan telah berakhir.
Sayapun pulang dari Kp. ambon sekitar jam 6.20 dan sampai di daerah sunan giri jam 19.00. Saya saat di sunan giri sangat bimbang, apakah saya harus langsung kembali ke Seminari Menengah Wacana Bhakti dan pulang lebih cepat daripada yang lain tau saya mencari tempat tinggal untuk menetap sementara. Setelah beberapa saat Saya berpikir di sebuah warung, akhirnya saya memiliki ide untuk menetap di warung pinggir jalan yang tak lain adalah warung milik para pemulung. Awalnya saya merasa malu untuk meminta-minta, apalagi untuk meminta menetap beberapa hari. Sayapun memulai pertanyaan saya di sebuah warung tersebut, ”apakah Saya boleh menginap semalam Bu?, Saya ingin bermalam disini karena saya sudah sangat lelah.”, pernyataan saya inipun langsung ditolak secara halus oleh seorang ibu yang berumur sekitar 60 an dan masih memiliki badan yang gemuk. ”Disini sudah tidak ada tempat dek, kami saja tidur sudah empet-empetan”. Baiklah, saya mencari tempat lain yang sekiranya mau menerima saya.
Setelah ”ditolak” secara halus, saya bergegas mencari tempat lain. Target saya adalah sebuah warung tegal, karena saya takut untuk ditolak lagi, sayapun melakukan pendekatan dengan cara membeli makanan di warung tegal tersebut sekaligus mengisi perut saya yang mulai lapar. Jam menunjukan pukul 20.00. Setelah makan, saya mencoba kembali bertanya untuk menetap di warung tegal tersebut. Alhasil, saya ditolak kembali. Dari kejadian ini saya melihat bahwa sangat sedih apabila ditolak oleh sesama, lebih sakit daripada ditampar berkali-kali, karena sangat malu.
Maka saya putuskan beristirahat sejenak di Halte Bus, setelah sekitar 5 menit di halte bus, tiba-tiba ada seorang banci yang berjalan kearah saya, sayapun secara refleks langsung kaget dan kabur seketika, karena ia mau menghampiri saya yang sedang merebahkan diri di bangku halte bus itu. Sayapun terus berlari menyusuri jalan bus transjakarta untuk dapat kembali ke Seminari. Pengalaman ini mengajak saya untuk mencoba belajar memahami sesama saya, perasaan yang dominan dari dalam diri saya ini dalam mencari rumah sebenarnya malu karena seringkali ditolak, tetapi saya semakin merasa semakin ditolak, semakin juga saya berusaha atau bersemangat mencari rumah karena saya sadar, Maria seringkali ditolak saat ingin melahirkan Yesus, dan akhirnya ia mendapatkan hal yang luar biasa, saya juga berharap atas kejadian ini, semoga ada maksud tersendiri adri Tuhan saat saya ditolak di rumah-rumah.Kekerasa maalam antar anak jalanan sayapun melihatnya secara langsung, saya merasa semakion tertarik menjadi misionaris dan membagikan kasih diantara kaum yang terpinggirkan tersebut. Selama di perjalanan saya merasa ada malaikat pelindung yang selalu menjagaku, sehingga sampai saat di Seminari dengan selamat. Ini adalah pengalaman berharga saya.

Antara Rumah dan Seminari

Kejadian yang menurut saya lucu dihari ini...
Setelah Saya menonton acara Indosiar yang menampilkan profil SWB, saya langsung mengikuti misa pagi dan langsung saja opera . Setelah opera selesaipun saya langsung melenggangkan kaki saya dengan cepat untuk pulang ke rumah saya di Pd. Maharta. Setelah bergegas pergi kerumah, saya mendapati rumah saya yang kosong. Hanya tinggal Ibu Ti i (pembantu saya). Saya awalnya biasa saja mereka tidak ada dirumah, jelas saya pulang tanpa memberitahukan dulu sebelumnya kepada keluarga saya karena saya mau menjenguk ayah saya yang sakit dan sekaligus menaruh pakaian saya yang tidak saya pakai lagi di Seminari. Sekitar 5 menit saya membuka komputer, tiba-tiba HP Ibu Ti i berdering, dan ternyata yang menelfon adalah Mama Saya yang memberi kabar bahwa Ayah dan Ibu saya berada di Seminari Menengah Wacana Bhakti.. Saya langsung lemes sambil nahan ketawa juga, aneh juga nih kejadian.. Yasudahlah saya menunggu mereka pulang dari Seminari, padahal jam sudah menunjukan jam 2, dan saya harus sampai di Seminari jam 4 sore. Setelah mereka sampai di rumah, kami menyempatkan diri untuk makan dan bercengkrama bersama sebentar dan juga membantu ayah saya dalam pengerjaan presentasinya..
Yasudahlah waktu ternyata sudah menunjukan pukul 4 sore dan saya baru saja bergegas dari rumah untuk pulang ke Seminari dengan pasrah karena pastinya akan telat... Tidak masalahlah^^

Bahagia Bersama Kelas 3

Farewell Party, perpisahan antara kami para seminaris dengan seminaris kelas 3 dan KPA. Dimulai dengan Misa yang ternyata kali ini cukup sepi.. Walupun sepi dengan umat tapi keseluruhannya dapat berjalan dengan baik. Misa yang dipimpin 3 imam ini sering kali mengundang gelak tawa umat, memang ketiga romo ini dipercaya dapat menarik perhatian umat. Koor dari kelas 1 juga oke.. Misdinar kelas 2..
Setelah Misa ini, kami semua melepas seminaris kelas 3 lewat acara ramah tamah yang diadakan di aula rekreasi Seminari. Di acara ini saya yang seksi acara malahan tidak dapat berkonsentrasi mengurus acara dengan baik di acara farewell party ini, karena saya sendiri mengisi 3 acara yang berurutan. Saya mengisi acara dari kelas 2, dance WB (V-nice dance), dan mengisi band kelas 2… Saat yang tidak terlupakan adalah pada saat saya didandani untuk dance WB (Ohya, dance kami ini pernah manggung di acara penutupan GONZ FEST dan berhasil menarik perhatian penonton) karena tidak seperti biasanya kami didandani tidak lebih dari 15 menit, jadi ya apa adanya aja muka saya dialasi dengan segala pernak-pernik dandan(apalah tuh namanya, gatau)… Dalam dance ini, kami hanya tampil selama 5 menit karena untuk mempersingkat waktu, sebenarnya kami ingin lebih berlama-lama mengisi acara…Haha
Pokoknya kami semua mengikuti acara farewell party ini untuk melepas kelas 3 dengan perasaan bahagia karena banyak dari kelas 3 dan KPA yang melanjutkan ke seminari tinggi..
Semoga yang melanjutkan ke seminari tinggi dapat terus menekuni jalan panggilannya selalu..
Non multa sed multum,
Deo gratias,^^

Seminari Kecilku, Keluarga

Aku membutuhkan sesamaku. Liburan ini banyak memberikan input ataupun masukan kepada diri saya. Awal liburan Natal 2009 dan Tahun Baru 2010 ini saya sempat merasa kecewa dimana saya melihat singkatnya liburan yang selalu saya anggap proses untuk mensharingkan keadaan saya di Seminari di keluarga saya, yang saya anggap seminari kecil. Berkumpul dengan keluarga merupakan ritual yang sungguh saya nanti-nantikan saat menjelang liburan. Memang, dalam menjalani proses panggilan ini saya juga harus belajar untuk dapat jauh dari lingkungan terdekat, yaitu keluarga, karena perlu disadari saat nantinya menjadi Imam pasti secara tidak langsung akan jauh dari keluarga.
Menjalankan pangilan bukan paksaan melainkan panggilan adalah memerlukan proses. Disini saya tersadar bahwa saya awalnya memang menjalankan panggilan dengan banyak tuntutan yang dengan cara dukungan besar dari keluarga besar saya, maka mulai saat ini saya sadar bahwa panggilan saya harus berjalan dengan personal walaupun memang dalam perjalanannya terkadang pasti ada karena sebab dukungan orang lain. Dalam liburan ini saya dan keluarga saya mencoba atau bahkan sudah melakukan untuk berdoa bersama. Disini keluarga saya saling memberika ujud doa dan saya dapat menyimpulkan bahwa dalam doa ini kami barterima kasih, berharap dan memohon. Saya merasa semakin hari keluarga saya semakin hidup dalam keluarga katolik yang kuat. Saya setiap harinya mencoba untuk sebisa mungkin berada ditengah-tengah keluarga karena menurut saya liburan adalah cara terbaik untuk kembali meningkatkan rasa kebersamaan di tengah keluarga. Dalam liburan ini, setiap pagi saya dan adik saya pergi ke pasar untuk membeli nasi uduk, ya menurut saya kapan lagi saya dapat membantu orang tua saya. Menyapu dan mencuci piring juga saya lakukan dirumah karena saya tetap mengingat pesan dari romo Andi Gunardi dimana jangan meninggalkan jabatan sebagai seminaris.
Suatu saat saat ibu saya sakit, saya sebisa munkin dapat membantu pekerjaan yang biasa dilakukan ibu saya. Disini sangat terlihat dimana anggota keluarga yang lain dapat mengambil andil dalam peran dari pekerjaan yang biasa dilakukan oleh ibu saya, sebagai contoh ayah saya mencuci pakaian, saya dan kedua saudara saya yang lain membereskan rumah, menyapu dan mengepel dan lainnya. Pergi ke toko swalayanpun untuk membeli perlengkapan rumah saya lakukan bersama ayah saya. Saat tahun baru saya bersama ayah saya belum tidur untuk melihat kembang api yang sebenarnya baru kali ini ramai sekali di daerah komplek tempat tinggal saya. Hari terkhir saya di rumah entah kenapa sulit sekali untuk tidur. Liburan kali ini saya merasa jauh lebih nyaman daripada liburan saya sebelum-sebelumnya. Natalan bersama keluarga besar saya kali ini juga saya merasa semakin hangat, kami kali ini seluruh keluarga besar kumpul bersama dan tertawa satu sama lain.
Keluarga adalah seminari kecil menurut saya. Di keluarga saya diajarkan banyak hal untuk berkembang. Liburan ini memberikan banyak makna bagi pengembangan diri saya. Di keluarga saya juga harus tetap mencoba berbagi bersama anggota keluarga dalam hal makanan ataupun lainnya. Dari keluarga saya juga merasa dapat dikuatkan untuk terus maju sebagai calon Imam. Maka, salaa di tengah-tengah keluarga saya merasa dikuatka bukan malah merasa dilehmahkan, karena tidak sedikit seminaris yang kembali ke rumah dan terlalu dimanjakan di tengah keluarga malah sangat nyaman di tengah keluarga dan memutuskan untuk keluar seminari. Keluarga dalam natal sungguh Indah.

Ziarek di Goa Maria Sawer Rahmat, Kuningan dan Waterboom kuningan


Kami melakukan ziarek dari tanggal12-13 mei 2010... Asik juga ke Kuningan (lagi)^^

Asyiknya Jadi Seminaris



Bukannya gak mau ngepost lagi.. ckck.. tapi ulangan lagi bertubi-tubi nih dua bulan ini.. sebenernya masih banyak yang pengen saya post.. seperti expo di grogol....(nanti deh post tentang expo grogol yang kurang menariknya)..


Minggu, 2 mei ini, sebenarnya adalah waktu dimana seminaris dapat kunjungan dengan orang tuanya, tetapi hari ini orang tua saya tidak bisa datang ke Seminari untuk mengunjungi saya, karena mereka pargi ke Anyer untuk arisan keluarga... hahaa.. awalnya sih kecewa, lalu saya mencari cara untuk dapat melakukan hal yang tidak membosankan, maka saya ikut teman-teman saya ke paroki pascalis di Cempaka Putih untuk melakukan aksi panggilan, dengan mengisi koor gabungan dengan anak-anak paroki sana dan drama singkat. Dalam drama singkat ini saya berperan menjadi frater, maka sayapun menggunakan baju frater sepanjang misa. Dan saat sebelum dan sesudah misa, saya disalami oleh banyak umat di paroki sana. Banyak anak kecil yang datang kepada saya, mereka mengambil tangan saya dan langsung mencium tangan saya. Hal ini saya rasa lucu juga, karena saya dianggap frater karena menggunakan jubah... Saya jadi sok-sok sudah frater disana. Akhirnya setelah misa, saya didekati beberapa anak kecil yang ikut koor.. anak-anaknya lucu-lucu. Saya senang melakukan hal ini...^^

Sepulangnya dari paroki paskalis, saya langsung langsung latihan bermain flute, karena pacool(band saya) akan diambil gambarnya untuk ditampilkan diindosiar,, hahaa seperti mau dibuat video klip gitu....(sebenarnya seluruh kegiatan di seminari ini akan di ambil gambarnya untuk ditampilkan, tetapi mengapa malah band juga di tampilkan ya..??)ckck..
Hari ini saya sudah memotongi rambut teman saya yang ke 5..profesi baru...sebagai pemotong rambut seminaris..^^

Selamat Jalan Opa


Pada tanggal 29 maret 2010, pukul 09.30, saya meninggalkan seminari dan sekolah untuk melayat "datuk" saya yang telah meninggal di Rempoa. Saya sangat ingin melihat untuk terakhir kalinya karena semenjak kecil, saya tinggal bersamanya sampai sekitar umur 5 tahun. Setiap ia pulang, ia selalu membawa Mc.Donald dan mainannya. Keluarga mereka beragama muslim, tapi saya tidak merasa risih dengan keadaan seperti ini, penguburan kopassus baru saya lihat kali ini, kami semua berjalan beriringan menuju pemakaman dan Ayah saya sebagai yang memimpin perjalanan dan diikuti oleh beberapa tronton yang penuh dengan prajurit kopassus. Suara tembakan dan terompetpun mengiringi pemakaman opa saya. Hari ini seluruh keluarga berkumpul bersama untuk melayat.


Selamat Jalan Alm.Letkol Infantri Zakaria M.A.(Purn.)...

Panorama Gn. Lawu



Hasil pendakian..



ttd:valen dan edel

yah.. libur kenaikan saya mau nyusul valen juga, berangkat ke Gn. Lawu

Tablo 2010

Kisah Sengsara Yesus Kristus..

Tri hari sucipun berakhir.. Kali ini saya merasa lucu juga dengan pengalaman tri hari suci yang hanya 2 tahun sekali diadakan bersama di seminari menengah wacana bhakti ini..
Seperti pada saat saya mengikuti tablo jalan Salib pada hari Jumat Agung, dimana saya menjadi algojo, orang yang dengan senang hati dan sangat lepas untuk “menghajar” Yesus. Peran saya sangat menantang ketimbang dua tahun lalu, karena dalam hal ini saya dituntut untuk dapat membawa umat dapat lebih memaknai penderitaan Yesus, atau diharapkan algojolah yang membuat Umat terhanyut dan menangis. Tablo pun dimulai dan diselesaikan dengan baik (menurut saya). Dan saya sangat bangga dimana carol, orang yang menurut saya memiliki jiwa seni yang tinggi di WB ini memberi salam terimakasih kepada saya dengan lebih. Saya tahu umat banyak yang kesal dengan algojo pada hari ini.
Umat yang kesal dengan algojo atau saya ini baru saya ketahui disaat ada pesta intern saat setelah misa malam paskah. Saya diberi tahu oleh beberapa suster OP yang bertugas di seminari ini, dimana ada banyak suster OP dan orang-orang dari paroki lain yang menyaksikan kisah sengsara hingga akhirnya membenci “algojo”-”saya” (Disini saya merasa dapat memerankan peran yang baik, karena dapat membawa emosi umat) . Tapi mereka sangat bingung dan lucu ketika melihat saya menjadi misdinar saat Misa Jumat Agung dan terlebih mereka lebih kaget pada saat Sabtu suci atau malam paskah dimana saya menjadi Lektor. Jadi saya merasa terkesan sekali dengan tablo kali ini..!!





LDK singkat dan Persiapan Hari Suci

Jumat, 19 maret 2010
Acara LDK ini dimulai dilaksanakan di ciputat, saya awalnya berfikir, bahwa acara LDK ini sama dengan LDK Gonzaga yang pernah saya ikuti, ternyata beda jauh. Saya mengikuti ini dirumah salah seorang umat katolik yang memiliki lahan yang cukup luas, bahkan sangat luas. Acara ini dimulai pukul 5 sore, dipimpin oleh Fr. Ulun, Sessi awal ini, kami diajari untuk menjadi pemimpin yang visioner, lalu belajar melihet keadaan secara factual. Disini juga dijabarkan secara menyeluruh apa itu pemimpin dan memimpin, semua pribadi memiliki definisi yang berbeda-beda. Secarakeseluruhan, kami dapat menyimpulkan memimpin adalah seni untuk mempengaruhi atau memimpin sesuai irama pemimpin. Diajarkan juga betapa pentingnya set the goals and timing, dll.Cara mempengaruhi masyarakat juga bidang-bidang pokok kepemimpinandiajarkan kepada kami. Kami juga memperdalam gaya kepemimpinan kami masing-masing.Dimulai dari jam 10 malam, saya mengikuti solo night bersama teman-teman yang lainnya. Hari kedua, akhirnya saya merasakan dapat bangun siang, lalu kami sarapan dan mengikuti beberapa permainan yang menarik, permainan yang berkelas tapi juga dapat direfleksikan secara banyak hal. Kami semua melakukan permainan ini dengan semangat, hingga tadinya baju berkerah saya yang berwarna putih malah kotor dan robek, it’s ok saya merasakan kesenangan akan mendapatkan makna dibalik permainan ini. Setelah games, kami langsung mengikuti sesi oleh Rm. Andi, Pr, kami merencanakan segala kerja kami kedepannya, oiya, tidak semua seminaris ikut acara ini, hanya 18 orang saja, seminaris yang ikut adalah perwakilan setiap bidel, saya ikut LDK ini karena saya adalah ketua bidel olahraga dan ketua pecinta alam seminari AMASON, yang pada tgl 22-25 maret ini akan membawa 45 seminaris dan staf untuk melakukan pendakian gn. Burangrang, bandung padahal kami hanya 4 orang anggotanya, memang tahun ini amason sediikit, tapi perlu diingat, AMASON mencari orang secara kualitas, bukan kuantitas,, oke.. balik lagi.. jadi acara LDK ini ditutup dengan misa dan foto” bersama ibu untung, umat katolik yang sangat ramah dan baik kepada seminaris.

Untuk pemberitahuan saja, tablo yang akan diselenggarakan oleh para seminaris akan dilaksanakan pada saat jumat agung, pagi jam 09.00.. Kali ini saya sangat tertantang karena menjadi algojo yang akan mencerca, menghina dan menginjak" Yesus.. saya sejujurnya merasa sangat tertantang memerankan peran algojo ini.. Saya juga menjadi lektor saat malam cahaya di Seminari Menengah Wacana Bhakti haru Sabtu nanti jam 18.00, semoga sukses..!!

Pendakian Burangrang, Cimahi, Bandung








Singkat saja..

Dimulai dari berbagai persiapan yang kami lakukan sebagai pecinta alam seminari mengah wacana bhakti. Seperti survey, mengganggarkan proposal, melakukan latihan pagi bersama komunitas SWB.. menarik dan mengesankan.Kali ini saya tidak akan bercerita banyak tentang apa yang saya lakukan dengan cama.

Perjuangan persiapan sebelum pendakian ternyata saya merasa terbayar akan antusias dari teman teman komunitas. Kami sebagai AMASON membawa lebih dari 40 seminaris,2 frater dan seorang suster. Hari pertama tanggal 22 maret 2010, kami berangkat menuju pos angin, lalu AMASON dan cama langsung membuat tenda logistik,dll. Bolak-balik tempat camp memang melelahkan, tapi disini saya belajar penuh akan pelayanan terhadap sesama. Ternyata keadaan kami yang jumlahnya jauh lebih sedikit darpada komunitas yang ikut menjadi salah satu kendala dalam mengatur segala aktivitas, dari makanan dan pedakian, tapi saya sadar ini bukannlah alasan untuk tidak dapat mengatur komunitas yang ikut, maka dari itu kami sebagai AMASON lebih belajar bagaimana dapat lebih mengajak komunitas untuk bersatu menjadi yang AMASON inginkan.. dan akhirnya kami semua setelah berevaluasi singkat mendapatkan hasil yang sangat memuaskan,, keadaan komunitas menjadi lebih baik..

Selasa, 23 maret 2010. Pendakian dimulai dari pukul 02.00 pagi hari. Track malam yang sungguh menantang, karena seluruh komunitas ternyata naik ke pouncak burangrang, sayapun sekitar setengah jam membereskan tenda yang masih berantakan yang ditinggal komnitas, ada 8 tenda kecil dan 2 tenda besar. Saya membereskan tenda ini agar anjing hutan dan setigala tidak dapat menggangu tenda kami terutama tenda logistik. Setelah sekitar setengah jam saya ditinggal komunitas yang sudah menyusuri hutan menuju puncak, sayapun berlari menemui teman-teman komunitas yang sudah jauh meninggalkan saya. Perjalanan gelap dan saya sadar bahwa diri saya ini tidak dapat melihat keadaan gelap dengan baik, maka beberapa kali saya hampir terpeleset kedalam jurang...



akhirnya saya dapat juga menemui barisan seminaris lainnya yang telah berangkat terlebih dahulu. Perjalanan ini lebih menantang ketimbang gunung-gunung yang pernah saya daki.. ditiap perjalanan hampir mirip dengan "tanjakan setan"nya gn. Gede..
Setelah menenpuh 4 jam lebih perjalanan akhirnya kami sampai dipuncak ke 3.. untungnya cuaca hari ini sangat mendukung. Saya yang lebih menyukai lautan awan daripada sunrise akhirnya dapat menemukan kembali lautan awan setelah pendakian gn Cikuray tak lain karena cuaca kali ini sanngat mendukung.
Hari ini cuaca sangat mendung setelah sampai kembali di tempat camp..Setelah jam 5 sore, keadaan berubah terbalik, yang tadinya cerah kini menjadi hujan yangn lebat disertai petir, saya sangat takut sekali bila ada teman" seminari yang tersambar petir, karena tidak lama sebelumnya telah ada kejadian orang yang meninggal karena tersambar petir disini. Dengan keadaan hujan, saya mengantarkan bahan"logisik ke tenda-tenda komunitas, suasana dinginpun tak terelakan. Saya adalah orang yang sebenarnya tidak tahan terhadap cuaca yang dingin. Akhirnya acara api unggun dan malam keakraban yang ingin kami laksanakanpun gagal, dan rencananya kami akan menggantinya menjadi besok pagi.

Rabu, 24 maret 2010. Pagi hari ini sebenarnya saya ingin bangun siang hari, tetapi kondisi sangat tidak memungkinkan, karena ada beberapa komunitas yang memaksa kami keluar dari tenda AMASON untuk mengurus konsumsi komunitas. Setelah selesai memasak nasi, saya dan beberapa teman lain berjalan"untuk melihat dan menikmati keadaan alam sekitar yang sungguh eksotiss..^^setelah acara keakraban, kami makan siang dan pulang ke seminari, tapi sebelumnya kami mampir dahulu ke Curug(Air terjun kecil) di sana...

Perjalanan yang menarik..




KPP oh KPP..


Mmm.. bicara tentang KPP sebenernya ga ada abisnya(tiba-tiba keinget KPP=Kelas Persiapan Pertama),, cuma mau kasih liat video gajelas saatsaya diisengin aja:

Dari Tower SWB

Setelah melatih Cama(Calon AMASON),pagi tanggal 14 maret, saya langsung naik ke atas tower untuk melihat gunung-gunung yang biasanya terlihat saat matahari terbit.. tapi kali ini sepertinya pemandangan kurang bagus.. tapi yasudahlah..upload ajaa:

Ga niat buat Siluet

Mmm.. karena lapangan sepak bola SWB ini dibuat atau di renovasi dengan posisi yang baru dan menghadap ke kapel, berarti banyak kemungkinan bola sepak yang seminaris mainkan tersangkut di atap kapel. Saya yang memegang jabatan ketua bidel sport secara tidak langsung pasti memiliki tanggung jawab terhadap barang-barang olahraga tersebut,, jadi setiap kali bola tersangkut saya harus mengambil bola yang berada di atap kapel.. Tanpa di sengaja saat saya dan Gery mengambil bola ternyata kami mendapatkan hasil foto yang lumayan,, liat aja deh:



Habis Gelap Terbitlah terang..

Mid Semester selesai cuy.. gila seneng juga.. abis mid semester ini parah juga(buat gue).. Kenapa?? Tiap abis ulangan mid semester, langsung aja susulan ulangan yang bisa sehari ada 2 susulan.. berarti kalo diitung-itung setiap hari gue ada 4 ulangan dengan bahan berbeda.. capek bgt belajar colongan terus sampai pagi.. Yah.. tapi ini baru yang namanya pengorbanan.. Hahaa.. susulan ini karena gue sempet ga masuk sekolah seminggu lebih karena sakit..Hahaa.. oiya dirumah sakit sih gue merayakan ulang tahun juga dirumah sakit..hahaa kocak juga sepertinya..(mau ngepost tntg ultah tapi masih belum sempet). Lanjut.. yap..jadi gue menemukan kata inspirasi atau buat motivator belajarlah.. yaitu "Genius=1%inspirasi,99%keringat" ..yah.. begitulah anak seminari.. mau belajar ada waktunya, ngapa"in juga ada waktunya.. haha belajar disiplin maksudnya..

Yauda.. alhasil dari banyak ulangan gue ada remed 2, masih bersyukur deh remed 2..^^,
Trus rencana kedepan, gue balik lagi jadi seorang AMASON yang nantinya bakal naik gunung Burangrang membawa Seminaris lainnya.. Kerja lagi deh buat persiapan pendakian.. capek sih iya,, tapi buat belajar pelayanan,, kenapa tidak.. sekali lagi..
"Genius=1%inspirasi,99%keringat"

Pertandingan Seminaris vs Ortu Seminaris





Hari kunjungan tgl 7 Februari ini diramaikan akan adanya pertandingan sepak bola antara Seminaris kelas 2 melawan orang tuanya, pertandingan ini mengambil banyak perhatian dari segala pihak, dari orang tua seminaris angkatan lain yang tertarik melihat ini bahkan sampai kandidat Seminaris yang menjalani tes masuk SWBpun ikut menonton pertandingan ini dengan asyik. KEdekatan antar keluarga adalah hal yang selalu kami cari. Hari ini juga saya live in ke CICM(Congregatio Immaculata Cordis Mariae), tanpa tahu tempat saya mencoba mencari jalan menuju Skolastikat Sang Tunas tersebut. Semoga dengan live in ini saya dapat merefleksikan hidup saya lebih dalam. -Jatra-GenXXI

Esposure Paroki Trinitas, Cengkareng







Kamis kemarin tgl 28 keanya kita anak WB mulai angkut barang ke Paroki Trinitas Cengkareng,, intinya hari itu melupakan ulangan fisika yang ada 33 tiket soal ulangan,, parah.. Jumat kita semua gladi bersih.. yaa capek juga nih bibir niup flute trus.. apalagi pas panis angelicus.. 5x ganti solis ya 5x mainin lagu yang sama..
Akhirnya hari sabtu,exposure kita mulai... misa pertama yang sangat tidak menarik,, hingga membuat pak Didiek SSS sedikit kesal... Setelah misa pertama ini langsung saja dibagikan rumah live-in,, saya kedapatan bertempat tinggal di Citra 2, rumah Pak Chandra Leo.. Oiya, hari ini orang tua saya datang ke Cengkareng,, ckck padahal sudah diumpet"in biar ga tau.. eh tetep aja tau ada expo disini,, oke gpp..Sampai di rumah live in saya harus dapat berkomunikasi dengan sang anak pertama yang kata orang tuanya dia adalah anak yang jutek,, yah 2x gagal lulus kuliah,, oke.. gue keluarkan ke "gajelasan" gue biar bisa deket dan ngobrol banyak sama dia.. alhasil yah bisa juga ngobrol sampe sekitar jam 12 an... walaupun capek berat... Minggu pagi saya dibangunin!!! Ga biasanya... sama orang tua live in pula... untung ga ileran... Setelah sarapan dan berdoa bersama kamipun langsung bergegas menuju Paroki Trinitas, jam menunjukan pukul 5.10. Misa minggu yang pertama ini saya bermain flute dengan kurang baik, sudah ngantuk, kekenyangan, yah nada tinggi ga nyampe deh.. Lalu misa kedua ini ternyata Om Iyas dan Tante Agnes dateeng,, wetss.. ternyata rumahnya di citra 6... ternyata saya cuma tau rumahnya saja, ga tau daerahnya ternyata disitu..Ahahaa.. Dimisa" minggu ini ternyata umat" sangat berantusias atas kedatangan keluarga besar Seminari Menengah Wacana Bhakti ini, terutama misa terakhirnya... Beuh mas Didiek Keren abis,, parah tuh trio musisi ind. Mudikanya kompak abis,tapi kaku bgt keanya,, anak WB asik sendiri deh pas temu putra altar sama putri legio... ckck.. Yaudahlah segini dulu aja.. Expo yang menantang..^^